sumber : https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/GPb3FfWbdhmB385Yj-2uvUURYpw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1220468/original/056168700_1462088732-apa-itu-cyberbullying.jpg
- menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial
- mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
- meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
Cyberbulling bisa dibilang lebih berbahaya dari face to face bullying. Face to face bulying hanya terjadi dalam satu waktu dengan ruang lingkup yang tidak begitu luas. Face to face bullying juga tidak meninggalkan jejak atau bukti digital. Cyberbullying terjadi di ruang lingkup yang sangat luas yaitu media online sehingga banyak sekali orang yang dapat melihatnya. Bahkan orang yang tidak dikenal atau orang yang berada di lokas yang sangat jauh juga bisa melihatnya. Singkatnya, dunia dapat melihatnya. Cyberbullying juga meninggalkan jejak digital yang harus dihapus agar bukti nya hilang. Banyak orang yag hanya berniat untuk membuat lelucon atau candaan terhadap suatu orang yang ia kenal di media sosial. Tetapi jika lelucon tersebut melukai perasaan orang yang dituju maka itu termasuk cybrbullying.
Cyberbullying juga memiliki dampak yang sama dengan face to face bullying yaitu:
Secara Mental — merasa kesal, malu, bodoh, bahkan marah
Secara Emosional — merasa malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang kamu sukai
Secara Fisik — lelah (kurang tidur), atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit kepala
Perasaan ditertawakan atau dilecehkan oleh orang lain dapat membuat seseorang tidak ingin membicarakan atau mengatasi masalah tersebut. Dalam kasus ekstrim, cyberbullying bahkan dapat menyebabkan seseorang mengakhiri nyawanya sendiri.
Untuk korban cyberbullying, sangat dianjurkan untuk melapor kepada orang terdekat seperti keluarga agar tidak berkelanjutan. Jika kasusnya sudah parah, anda bisa diberi terapi secara mental oleh orang terdekat sehingga anda tidak terkena penayakit mental. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi korban cyberbullying untuk melapor dan tidak menutup diri. Kamu juga harus berpikir dua kali sebelum memposting atau membagikan sesuatu secara online – karena postingan itu dapat tetap berada di internet selamanya dan dapat digunakan untuk membahayakan dirimu nanti. Jangan memberikan detail pribadi seperti alamat, nomor telepon, atau nama sekolahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar